Watimpres Dukung Konsorsium Hijau Majukan Desa

  • Nov 11, 2015
  • kadur

Krisis sosial-ekologi yang melanda Indonesia dalam beberapa dekade terakhir memperlihatkan bahwa pembangunan tidak lagi dapat berpijak pada paradigma dan cara yang lama. Salah satu terobosan penting yang berkembang beberapa tahun terakhir ini adalah konsep pembangunan ekonomi dengan karbon rendah (low-carbon economic development) yang bersandar pada gugus pemikiran dan pendekatan yang untuk mudahnya disebut Pengetahuan Hijau (Green Knowledge).

Dalam beberapa tahun terakhir Pengetahuan Hijau mulai berkembang pesat di berbagai belahan dunia berpijak pada keragaman tradisi dan kebudayaan, pemikiran dan praktek di tingkat lokal. Konsorsium Hijau membawa Pengetahuan Hijau di level desa, yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa namun tetap melestarikan alam.

Untuk itulah Konsorsium Hijau melakukan sejumlah pertemuan dalam mempromosikan konsep Pengetahuan Hijau, salah satunya dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), yang dilaksanakan di Kantor Watimpres Jakarta, pada Jum'at, 30 Oktober lalu. Pertemuan ini dihadiri langsung Prof. Dr. Sri Adiningsih Ketua Dewan Pertimbangan Presiden serta Sidarto Danusubroto Anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Dalam pertemuan ini Konsorsium Hijau memaparkan agenda-agenda yang dilakukan dalam program Pengetahuan Hijau di desa. Dr. Maryatmo, MA Team Leader Konsorsium Hijau mengatakan bahwa saat ini lembaganya telah melakukan pendampingan di 16 desa di 8 Kabupaten di 5 provinsi untuk meningkatkan kapasitas anak-anak muda dalam pengelolaan sumber daya alamnya. Hal ini penting agar para pemuda bisa meningkatkan kesejahteraan tetapi tidak dengan merusak alam, ujar Maryatmo.

Sri Adiningsih, menyambut baik atas inisiatif untuk memajukan desa. Hal tersebut sesuai dengan semangat dari Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Pembangunan desa merupakan prioritas pembangunan. Sesuai dengan Nawacita, membangun dari pinggiran, jelas Adiningsih.

Wantimpres, lanjut Adiningsih, terbuka lebar bagi siapapun untuk bersinergi melaksanakan pembangunan demi kemajuan bangsa dan negara. Kami pun berkeinginan untuk bisa melihat langsung di lapangan apa yang sudah dilakukan oleh teman-teman, tandas Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM tersebut.** (ET)